Sinopsis Uttaran Episode 22 - 28 Agustus 2016
Di kantor polisi, Meethi menelfon Ekadish.
Meethi: Nenek Damini tertembak saat melindungiku, sekarang dia berada di rumah sakit. Tolong beritahu Akash kalau dia sudah pulang.
Chameli dan Akash masuk ke ruangan yang sama dengan Meethi dan Rani. Meethi mendengar seorang polisi menyebut nama Akash, Meethi dan Rani menoleh kearah mereka.
Rani: Chameli?!
Chameli: Rani?! Chameli tersandung ketika ingin berlari kearah Rani, Akash menahannya supaya tidak jatuh. Meethi tertegun melihatnya, ia teringat dengan foto Chameli bersama Akash. Rani melepaskan genggaman tangan Meethi dan berlari kearah Chameli.Chameli langsung memeluk Rani.
Chameli: Bagaimana kabarmu?
Rani: Aku baik2 saja. Kenapa kau berbohong kepadaku? Kalau tidak ada ibu Meethi, mungkin aku sudah mati. Ibu Meethi adalah ibu terbaik diseluruh dunia!
Meethi: Nenek Damini tertembak saat melindungiku, sekarang dia berada di rumah sakit. Tolong beritahu Akash kalau dia sudah pulang.
Chameli dan Akash masuk ke ruangan yang sama dengan Meethi dan Rani. Meethi mendengar seorang polisi menyebut nama Akash, Meethi dan Rani menoleh kearah mereka.
Rani: Chameli?!
Chameli: Rani?! Chameli tersandung ketika ingin berlari kearah Rani, Akash menahannya supaya tidak jatuh. Meethi tertegun melihatnya, ia teringat dengan foto Chameli bersama Akash. Rani melepaskan genggaman tangan Meethi dan berlari kearah Chameli.Chameli langsung memeluk Rani.
Chameli: Bagaimana kabarmu?
Rani: Aku baik2 saja. Kenapa kau berbohong kepadaku? Kalau tidak ada ibu Meethi, mungkin aku sudah mati. Ibu Meethi adalah ibu terbaik diseluruh dunia!
Akash memeluk Meethi dengan erat.
Akash: Kau baik2 saja kan Meethi? Kami baru saja ingin pergi mencarimu.
Meethi hanya diam.
Akash: Semuanya baik2 saja bukan?
Rani: Hei paman jangkung!
Rani berlari kearah Akash,Akash langsung menggendongnya.
Rani: Paman jangkung,aku sangat merindukanmu!
Akash: Syukurlah kakak putih berhasil menyelamatkanmu.
Rani: Dia bukan kakak putih lagi, sekarang aku memanggilnya ibu Meethi! Ini semua berkat ibu Meethi.
Meethi menceritakan kepada Akash kalau Damini masuk rumah sakit karena terkena tembakan peluru Ratna Bai.
Akash: Kau baik2 saja kan Meethi? Kami baru saja ingin pergi mencarimu.
Meethi hanya diam.
Akash: Semuanya baik2 saja bukan?
Rani: Hei paman jangkung!
Rani berlari kearah Akash,Akash langsung menggendongnya.
Rani: Paman jangkung,aku sangat merindukanmu!
Akash: Syukurlah kakak putih berhasil menyelamatkanmu.
Rani: Dia bukan kakak putih lagi, sekarang aku memanggilnya ibu Meethi! Ini semua berkat ibu Meethi.
Meethi menceritakan kepada Akash kalau Damini masuk rumah sakit karena terkena tembakan peluru Ratna Bai.
Ekadish dan Malvika menjenguk Damini di rumah sakit.
Ekadish: Ini semua terjadi karena Meethi.
Damini: Meethi melakukan hal yang benar dan selalu begitu. Kita harus bangga padanya.
Ekadish: Kita bisa memberikan uang tapi jangan bawa Rani kembali ke rumah.
Damini: Tidak semua hal bisa diselesaikan dengan uang, tapi dengan kasih sayang.
Ekadish: Jika suamiku masih hidup, dia tidak akan mengizinkannya.
Damini: Aku bisa memahami perasaanmu tapi biarkanlah anak2 hidup seperti yang mereka inginkan.
Malvika bicara dalam hati,"Aku sudah melakukan berbagai cara tapi tidak berhasil. Apa yang harus aku lakukan selanjutnya?"
Ekadish: Ini semua terjadi karena Meethi.
Damini: Meethi melakukan hal yang benar dan selalu begitu. Kita harus bangga padanya.
Ekadish: Kita bisa memberikan uang tapi jangan bawa Rani kembali ke rumah.
Damini: Tidak semua hal bisa diselesaikan dengan uang, tapi dengan kasih sayang.
Ekadish: Jika suamiku masih hidup, dia tidak akan mengizinkannya.
Damini: Aku bisa memahami perasaanmu tapi biarkanlah anak2 hidup seperti yang mereka inginkan.
Malvika bicara dalam hati,"Aku sudah melakukan berbagai cara tapi tidak berhasil. Apa yang harus aku lakukan selanjutnya?"
BANTU LIKE YA AGAR TERUS UPDATE SINOPSIS