Sinopsis THAPKI Episode
Sinopsis Thapki episode 182 by meysha lestari.
Bau ji setuju dengan usul Bihaan agar Shradha yang memakai lonceng di lehernya.
vasundra berkata, "kita sebaiknya menanyai Shradha dulu.." Nenek melarang,
"tidak perlu, Shradha barusan berkata kalau dia bisa melakukan apapun untuk
Thapki.." Nenek lalu menyuruh vasundra mengikatkan bel itu ke leher Shradha.
Dengan terpaksa, vasundra menurut. Suman dan Preeti tertawa sambil tepuk tangan.
Shradha marah dan merasa di permalukan. Bihaan tersenyum.
Krish menceritakan pada Poonam apa yang telah terjadi pada
Thapki. Poonam menangis dan protes, "mengapa kau tidak membawa Thapki pulang
setelah semua itu?" Aditi setuju, "ya. bawa Thapki pulang." Krish berkaata, "aku
sudah coba. tapi Thapki menolak. Kau tahu Thapki dengan baik. Dia dapat
menanggung penderitaan apapun dan tidak akan mau membuat orang lain menderita
bersamanya." Mereka lalu menangis sedih. Poonam berkata dengan penuh penyesalah,
"Thapki kehilangan suaranya, dia tdiak dapat mengatakan apa-apa sekarang.."
Diwakar mendengar itu dan kaget, "apa?" Dia menjatuhkan gelas yang di pegangnya
dan menertawakan Thapki. Dia berkata, "harus dirayakan! Gagap Thapki hilang
bersama suaranya selamanya.." krish dan keluarganya merasa kesal. Diwakar
mengolok-olok masalah itu dan peri. Aditi berpikir akan memberi pelajaran pada
Diwakar begitu dia mendapatkan fotonya.
Thapki teringat perkataan bau Ji. Bihaan datang dan meminta
Thapki tersenyum manis. Thapki bertanya dengan bahasa isyarat, "bagaimana cara
menggunakan alat itu?" Bihaan menyuruh Thapki memencet bel dan memanggil
Shradha. Bihaan memencet bel dan berkata, "aku telah memasang lagu yang bagus.."
Thapki melarangnya. Bel di leher shradha berbunyi. Shrahda sangat marah
mendengar nyanyian Bulavaa aaya. Preeti memberitahu Shradha agar pergi karena
bel nya berunyi, "jangan-jangan Thapki dalam bahaya." Sahradha dengan jengkel
pergi. Preeti terkikik geli.
Bihaan menyuruh Thapki menunnggu. Shraddha akan datang. Benar
saja, dia datang dan bertanya dengan marah, "mengapa kau memanggil ku?" Bihaan
menjawab, "mungkin tombolnya terpencet tanpa sengaja.." Shradha jengkel dan
pergi. Thapki bertanya pada Bihaan mengap adia memanggil SHradha?" Bihaan
berkata, "dia baru saja datang trus pergi, kau ingin memanggil dia lagi?
Baiklah.." Bihaan memencet tombol bel lagi. Thapki melarangnya dengan bahasa
Isyarat. Shradha datang dan marah-marah, "sekarang apa algi? AKu tahu permainan
ini. AKu akan membalas penghinaan ini dan kalian berdua akan lupa untuk bermain
apapun dalam hidup..." Shrahda dengan kesal pergi. Bihaan berkata, "ghazaab.."
Thapki merasa terganggu dengan perbuatan bihaan. Dia mengambil buku lalu menulis
pesan kalau Bihaan salah karena telah menyusahkan Shradha. Bihaan menjawab, "dia
selalu menghinamu. Dia harus tahu apa artinya memakai bel di leher. Aku tahu
Shradha yang merusakkan hp mu, jadi aku membelikan hp baru untukmu. Ambil ini!"
Thapki mengambil hp itu dan menatap Bihaan. Dia lalu menulis,
"apa yang akan aku lakukan dengan hp ini karena suaraku tidak ada..." Thapki
memutuskan tidak akan menghidupkan hp itu, dia tak ingin menjadi salah seperti
SHradha. Bihaan geleng-geleng kepala, "apalah dirimu ini, jika kau melakukan
sesuatu yang baik padamu, kau menyebutku buruk. Sangat mustahil untuk memahami
dirimu!"
Thapki menulis, "kau tidak memahami aku, ketika aku bisa
bicara, apalagi sekarang saat suaraku tidak ada. kau tak punya hati untuk
memahami." Pelayan datang meminta Thapki agar datang karena Bau ji memanggil
untuk menyiapkan Litti Choka. Thapki mengangguk dan pergi setelah mengambil
tombol bersamanya.
BANTU LIKE YA AGAR TERUS UPDATE SINOPSIS