SINOPSIS Mohabbatein ANTV
Dikarenakan jam Tayang Mohabbatein di ANTV Berubah-berubah maka agar sesuai yang tayang di TV, Bisa membaca sinopsis sebelumnya atau sesudahnya
Shagun
benar benar terkejut ketika melihat Ashok dan Mihika mengenakan kalung
rangkaian bunga sebagai tanda kalau mereka sudah menikah, Shagun
bergegas menghampiri mereka dengan perasaan marah dan hendak menampar
Mihika namun Ashok segera mencegahnya dengan memegang tangan Shagun
“Berani benar kamu, bagaimana bisa kamu mengangkat tanganmu ke istriku
di depanku seperti ini ?” Shagun semakin marah “Apakah Mihika telah
memerasmu dan memaksamu untuk menikahinya ? Aku tahu perempuan yang
seperti itu, aku ini istrimu, Ashok !” ujar Shagun kesal “Hentikan,
Shagun ! Kita sudah tidak bisa bersama sama lagi, aku sudah menikah
dengan Mihika, aku memang ingin menikahinya !” sahut Ashok “Ashok,
bisakah aku ke kamarku dulu ?”, “Itu adalah kamarku !” bentak Shagun
menimpali ucapan Mihika, Mihika tidak menggubrisnya dan bergegas naik ke
lantai atas,
Shagun
semakin marah kemudian menarik kalung bunga yang dipakai oleh Ashok
hingga hancur berantakan “Itu adalah kamarku, Ashok ! Kamu mencintai aku
sejak 6 tahun yang lalu ! Dia tidak boleh masuk kesana !” Ashok segera
mendorong Shagun dengan keras hingga Shagun jatuh ke lantai dan berkata
“Semuanya sudah berakhir, Shagun ! Mihika adalah istriku, ambil barang
barangmu dan pergi dari sini, aku akan memulai kehidupan yang baru dan
kamu tidak mempunyai tempat lagi disini !” Shagun benar benar tidak
percaya dengan ucapan Ashok, Shagun segera memegangi kaki Ashok dan
memelas pada Ashok sambil berkata “Ashok, jangan lakukan hal ini padak,
aku telah meninggalkan semuanya demi kamu, aku ini hanya untuk kamu,
kemana aku akan pergi ?” Shagun menangis sedih sambil terus mengiba pada
Ashok meminta belas kasihannya
“Lihat
keadaan kamu sekarang ! Kamu itu bukan apa apa lagi bagiku, kamu ini
seperti kertas tisu yang telah kotor, begitu selesai digunakan maka
langsung dibuang, Mihika adalah istriku yang sah dan kamu itu bukan
siapa siapa !” bentak Ashok lantang “Tapi aku telah berkorban segalanya
untukmu, aku telah mengorbankan kehidupanku demi kamu, aku telah
meninggalkan Raman dan Ruhi, aku mohon, Ashok ,,, jangan lakukan hal ini
padaku, aku telah bersamamu sejak 6 tahun yang lalu”, “Iyaaa itu karena
kamu menginginkan perhiasan, makeup, uang, kamu hanya mencintai saldo
bank ku saja, bukan aku ! Itulah mengapa kamu sangat bahagia, jadi
mulai sekarang jangan datang kesini lagi atau kalau tidak aku akan
meminta pembantuku untuk menendang kamu keluar !” ujar Ashok sambil
menggeret Shagun keluar dan mengusirnya,
Kemudian
Ashok menutup pintu dengan keras, Shagun menangis meratapi nasibnya
sambil terus menerus memanggil nama Ashok, kemudian Ashok membuka
pintunya dan mengeluarkan semua tas milik Shagun kemudian menutupnya
kembali pintu rumahnya, Shagun masih terus menangis sambil meminta Ashok
untuk membuka pintu rumahnya dengan nada memelas
Sementara
itu Raman sedang menunggu Ishita, Romi mulai menggodanya “Kakak, kakak
jangan sampai merasa gugup”, ”Aku tidak gugup ! Aku bisa mendengarnya,
kata aku mencintaimu itu mudah” ujar Raman, Simmi menghampiri mereka dan
berkata “Kakak, aku akan mengatakannya, itu mudah saja, sebut saja nama
Mata Rani lalu katakan” ujar Simmi, tuan Bhalla menyela pembicaraan
mereka “Perjuangan cinta itu tidak mudah”, “Aku juga mempunyai sebuah
ide, aku akan memuat semuanya maka semua semua ketakutan itu akan
lenyap” mereka semua tertawa senang, Ruhi yang kebetulan saat itu juga
mendengarnya, mulai berceloteh “Ayah, kami ini sangat khawatir kalau
ayah tidak akan mengatakan aku mencintaimu pada ibu Ishi, karena ayah
ini selalu saja kasar, sekarang aku tahu kalau ayah sedang gugup kan ?
Berikan saja ciuman di pipi ibu Ishi baru kemudian katakan aku
mencintaimu” Romi juga menggoda Raman,
Raman
segera mengejar Romi, hingga akhirnya Ishita turun dari lantai atas,
Raman terperangah melihat penampilan dan kecantikan Ishita yang begitu
elegan dan anggun mengenakan kain saree merah muda pemberian Raman,
mereka berdua saling memandang satu sama lain kemudian tersenyum manis,
Ruhi langsung memecahkan keheningan itu dengan berkata “Ibu Ishi cantik
sekali ! Ayah sampai terkagum kagum sama ibu Ishi” ujar Ruhi riang,
nyonya Bhalla kemudian memberikan restunya pada mereka berdua dan
memberikan tanda hitam untuk Ishita agar dijauhkan dari segala kejahatan
dan berkata “Raman, pergilah sana karena bosmu pasti sudah menunggu
kamu” ujar nyonya Bhalla “Ruhi, Ruhi tidurnya jangan malam malam ya”
pinta Ishita, nyonya Bhalla kemudian melingkarkan tangan Ishita di
tangan Raman, mereka tersenyum satu sama lain lalu segera berlalu dari
sana
Raman
dan Ishita sedang dalam perjalanan menuju ke hotel, Raman tersenyum
melihat penampilan Ishita yang mempesona, Ishita juga melirik kearahnya
dan teringat semua kenangan indah mereka berdua, Raman balik melirik ke
arah Ishita dan tersenyum manis, sementara itu Shagun sedang mabuk
sambil menangis disebuah bar, Shagun teringat pada lamaran Ashok dan
kenangan indah mereka berdua, Shagun juga teringat pada perilaku Ashok
yang kasar, kata katanya yang pedas dan pahit ditelinga, Shagun menangis
sambil melihat kearah cincin berlian yang dikenakannya, Shagun bergegas
melepas cincin itu dan berkata “Kenapa kamu melakukan ini semua, Ashok !
Kenapa kamu meninggalkan aku ? Aku tidak akan mengampunimu ! Ujar
Shagun sambil melempar cincin itu dan menginjaknya dengan kemarahan yang
menggunung hingga akhirnya terjatuh, semua orang memperhatikan
tingkahnya, para laki laki yang berada disana sedang bergosip tentang
kaum sosialita
Pada
saat yang bersamaan Raman dan Ishita sudah sampai di hotel “Raman, mana
bosmu ?” tanya Ishita heran, Raman memberikan alasan dan meminta Ishita
untuk masuk ke kamar dulu “Lebih baik kamu masuk ke kamar dulu” Ishita
heran “Ke kamar atau ke atas ?”, “Apa ada masalah denganmu ? ayoolah”
Raman balik bertanya, sementara itu Adi sangat mengkhawatirkan keadaan
Shagun, awalnya hendak menelfon Mihir tapi tidak jadi lalu menelfon
Shagun, namun saat itu ponsel itu ada di meja bar sehingga yang
menerimanya adalah bartender “Wanita itu sedang terbaring dilantai
karena mabuk, datanglah kesini dan bawa dia pulang” Adi panik lalu
meminta alamat bar tersebut,
Raman
meminta Ishita untuk masuk ke kamar dulu “Kamu masuklah ke kamar dulu,
aku akan menerima telfon dulu”, “Bagaimana bisa aku pergi sendirian ?”
tanya Ishita heran “Pergilah sana dulu, jangan biarkan ada siapapun
disana” pinta Raman “Baiklah” akhirnya Ishita pergi ke kamar yang
disebutkan oleh Raman, begitu Ishita pergi, Raman mulai berdoa “Mata
Rani, semoga saja semuanya bisa berjalan dengan baik, kalau tidak aku
akan meminum seluruh isi botol ini” ujar Raman penuh harap,
Saat
itu Adi sudah sampai ditempat Shagun mabuk dan memintanya untuk ikut
dengannya “Mihika telah menghancurkan hidupku ! Dan Ashok telah membuang
aku !” Shagun kemudian minta minum lagi dan memarahi Adi yang terus
mengajaknya pulang sambil menangis, bartender juga menyuruh Shagun untuk
pergi dari sana, mereka kemudian mengangkatnya, Shagun langsung
berteriak “Jangan sentuh aku !”, “Ayooo, ibu ,,, kita pulang” akhirnya
mereka bisa mengeluarkan Shagun dari sana, kebetulan Adi meminta bajaj
yang di pakainya tadi untuk menunggu, Adi segera menyuruh ibunya masuk
ke bajaj namun lagi lagi Shagun menolak “Ibu tidak mau pergi, Adi !”
Shagun berjalan di jalanan dengan keadaannya yang mabuk berat hingga
hampir saja menabrak motor yang lewat didepannya
“Heeeiii
,,, apa kamu mau mati ? Lihat dan jalan dengan benar !” bentak
pengendara motor “Iyaaa aku memang mau mati ! Bunuh saja aku ! Tidak ada
seorangpun yang peduli padaku !” Shagun mulai meracau, Adi menghampiri
ibunya dan memintanya untuk pulang sambil menangis, namun Shagun terus
berjalan dan meminta Adi untuk meninggalkannya sendirian, tepat pada
saat itu Shagun jatuh di dekat bak sampah “Aku ini memang sampah !
Kertas tisu yang sesudah digunakan lalu dibuang begitu saja !” ujar
Shagun sambil terbaring didekat bak sampah
Pada
saat yang bersamaan, Ishita masuk ke kamar hotel yang disebutkan oleh
Raman, dilihatnya didalam kamar terpampang tulisan ‘Selamat datang tuan
dan nyonya Bhalla’ Ishita tersenyum dengan kejutan manis dari Raman “Itu
artinya memang tidak ada siapapun disini, jadi ini rencananya, waaah
aku benar benar terkesan, aku suka gayanya, itu artinya Raman akan
mengatakan semuanya padaku hari ini, apa yang harus aku katakan ketika
dia mengatakannya padaku, aku belum bersiap siap, aku tidak menyangka
kalau akan begini, aku ini memang bodoh !” rutuk Ishita pada dirinya
sendiri,
Adi
meminta Shagun untuk bangun dan pulang bersamanya “Pulang ? Pulang
kemana, Adi ? Rumah yang mana ?”, “Ke rumah paman Ashok” ujar Adi sambil
terus menangis “Aku ini hanyalah sampah, Adi !” ujar Shagun masih dalam
keadaan mabuk “Ibu, tunggu disini, aku akan kembali lagi nanti” Adi
lalu pergi meninggalkan Shagun “Shagun Arora, kamu ini memang sampah !
Dan inilah tempatmu !” ujar Shagun sambil masih terbaring di dekat bak
sampah
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 83 Part 3 Tayang 21 Oktober 2016 Tak
lama kemudian, Raman masuk ke kamar, dimana Ishita sudah menunggunya
disana, Raman kemudian menaruh kedua tangannya di bahu Ishita, Ishita
hanya terdiam dan menutup matanya, kemudian Raman membalik tubuh Ishita
lalu menyingkirkan rambut Ishita yang menutupi wajahnya yang ayu, Raman
tersenyum melihat kepolosan istrinya ini yang hanya terdiam kemudian
mulai membuka matanya, Raman dan Ishita saling memandang dalam diam,
kedua mata mereka berbicara “Aku ingin mengatakan sesuatu padamu” ujar
Raman, saat itu ponsel Raman berdering, membuat ucapan Raman berhenti
“Aku ,,,,”, “Angkat dulu telfonnya, siapa tahu penting” pinta Ishita,
rupanya Adi yang menelfon Raman “Ayah, ini aku, Adi !” Raman kaget
begitu mendapat telfon dari Adi “Adi, kenapa kamu menangis ?” Adi
kemudian menceritakan apa yang terjadi pada Shagun dan memberikan alamat
mereka saat ini
“Ayah,
datanglah cepat yaa” setelah Raman menutup telfon, Ishita bergegas
mengajak Raman pergi menemui Adi “Tapi semua ini bagaimana ?”, “Raman,
Adi adalah anak kita, saat ini dia membutuhkan kita, ayooo kita pergi”
pinta Ishita “Baiklah” akhirnya Raman dan Ishita meninggalkan hotel,
meninggalkan rencana yang sudah Raman buat untuk Ishita, kencan romantis
mereka gagal, hingga akhirnya Raman dan Ishita tiba di alamat yang
disebutkan oleh Adi, mereka berdua bertanya pada semua orang tentang
anak kecil yang berusia 12 tahun yang tadi berada disekitar tempat itu,
hingga akhirnya Ishita menemukan Adi, Ishita memanggil Raman, mereka
berdua kaget ketika melihat Adi sedang duduk sambil menangis di dekat
Shagun yang sedang terbaring dengan keadaan yang buruk di dekat bak
sampah besar
BANTU LIKE YA GAES AGAR TERUS UPDATE SINOPSIS
( Ingin Baca Sinopsis Mohabbatein Terupdate, semua hal tentang Mohabbatein gabung di FP Ini)