SINOPSIS Mohabbatein ANTV
Dikarenakan jam Tayang Mohabbatein di ANTV Berubah-berubah maka agar sesuai yang tayang di TV, Bisa membaca sinopsis sebelumnya atau sesudahnya
SINOPSIS MOHABBATEIN episode 335 “ISHITA SANG IBU TIRI”. Nyonya Bhalla baru saja pulang dari pasar dan memberitahu Raman kalau ayahnya sedang mengganti ban, Raman segera mengajak Adi keluar ke pelataran parkir untuk membantu kakeknya, ketika sampai disana, dilihatnya tuan Bhalla sedang kesusahan mengganti ban, Raman segera mengulurkan bantuannya “Ayah, sudah biar aku saja dan Adi yang mengganti ban mobilnya” Raman segera meminta Adi untuk mengeluarkan ban mobil cadangan dari bagasi mobil, ayah dan anak itu nampak sibuk mengganti ban mobil, tuan Bhalla hanya memperhatikan saja dengan perasaan senang, begitu pula dengan nyonya Bhalla dan Simmi yang memperhatikan mereka dari kejauhan dari atas balkon apartemen mereka juga merasa senang melihat Raman melibatkan Adi dalam urusan mengganti ban mobil, saat itu Bala menghampiri mereka dan menawari bantuan namun Raman dan Adi menolaknya karena mereka berdua bisa mengurusinya,
Simmi dan nyonya Bhalla yang masih melihat mereka mulai ngobrol soal Adi dan Raman “Mereka berdua kelihatan sangat kompak sekali ya, bu”, “Iyaa, Adi sudah menjadi anak kita sekarang” Simmi mengangguk membenarkan ucapan ibunya “Iyaa, dia milik kita, dia akan selalu bersama kita” nyonya Bhalla kali ini yang mengangguk membenarkan ucapan Simmi “Ayooo, sekarang kita harus membuat pakodas yang pedas” ajak nyonya Bhalla, sementara kedua bola mata Simmi berkaca kaca melihat kakaknya akhirnya bisa akrab dengan putranya yang telah lama menjauh
Di mall, ketika Ishita dan Vandu keluar ke pelataran parkir, kebetulan
saat itu Mihika dan temannya juga keluar dari mall yang sama, tepat pada
saat itu mereka melihat Suraj yang juga datang kesana yang sedang
bertengkar dengan security mall, Suraj meminta security untuk
memarkirkan mobilnya namun security tidak mau sambil memegang tangan
Suraj, Suraj sangat marah “Beraninya kamu menyentuh tanganku !” Suraj
hendak menampar security tersebut namun Mihika segera mencegahnya dengan
memegang tangan Suraj dan memarahinya di depan umum “Aku ini bukan
suamimu ! Hadapi itu !” bentak Suraj, saat itu Ishita maju ke depan
bermaksud membela Mihika “Suraj, kamu tidak boleh berkata seperti itu
pada Mihika !” bentak Ishita “Ooooh jadi kamu juga ada disini, aku
merasa kasihan sama kamu karena mantan istri suamimu sekarang tinggal
bersama dirimu, mungkin saja kamu juga berbagi tempat tidur dengannya”
Ishita merasa kesal mendengar ucapan Suraj yang pedas
“Beraninya
kamu !” tiba tiba Mihika ikut membela Suraj “Apa yang Suraj katakan itu
benar, kak” Mihika juga ikutan menyindir Ishita dengan keberadaan Shagun
dirumahnya “Kakak, apakah sudah berfikir terlebih dulu sebelum memarahi
Suraj ? Dia ini kakak iparku, kakaknya suamiku dan diluar permasalahan
itu, kakak selalu saja ikut campur” Ishita langsung memarahi Mihika “Dia
itu yang selalu tertarik dengan permasalahan dirumah kita, dimana
dilakukan oleh Ashok dan kamu, kamu juga telah menghancurkan kehidupan
Shagun dan apakah aku mengurusi urusanmu ? Bersihkan dulu kehidupan
kalian !” bentak Ishita geram “Suraj, lebih baik kamu pergi saja sana,
kamu masih ada meeting kan ? Karena kakakku akan bicara banyak sekali
dan dia juga tidak mempunyai pekerjaan seperti kamu” Suraj tersenyum
senang mendengar pembelaan Mihika dan bergegas berlalu dari sana, Ishita
semakin kesal dengan sikap Mihka “Ayooo, kakak ,,, kita pergi” Ishita
mengajak Vandu pergi dari sana
Sementara itu Mihika langsung
bersembunyi di balik pilar dan mulai menangis disana, Vandu merasa iba
dan segera menghampirinya “Mihika, kenapa kamu menangis ?”, “Kakak, aku
tidak mempunyai pilihan, aku harus melakukan hal ini, aku tidak ingin
kak Ishu bicara dengan Suraj dan Ashok, dia seharusnya tidak melakukan
apapun untuk aku, aku ingin kak Ishu membenciku” ujar Mihika sambil
menangis sedih, dalam hati Vandu juga merasa sedih dan berkata “Aku
tidak tahu sampai kapan kesalahpahaman ini akan jelas semuanya” bathhin
Vandu sedih
Nyonya Bhalla melihat Simmi sedang menangis “Simmi, ada
apa denganmu ?” Simmi bergegas menyeka airmatanya “Aku ini ibumu, Simmi
,,, aku bisa merasakan kesepianmu, apa yang akan terjadi padamu”, “Suatu
saat nanti, aku akan bercerai, ibu ,,, semuanya akan baik baik saja”
nyonya Bhalla tertegun “Apa ?”, “Aku tidak bisa berharap terus, Parmeet
tidak akan berubah” Raman mendengar pembicaraan mereka dan berkata
“Iyaa, itu benar, Parmeet telah menghancurkan kehidupanmu, Simmi ,,,
kita akan memulai proses perceraiannya, dia telah menghancurkan
semuanya, seperti yang Shagun lakukan padaku, lebih baik bercerai saja”
ujar Raman geram
Ishita pulang ke rumah dengan membawa begitu banyak
barang belanjaan, Adi berusaha bersikap baik pada Ishhita dan
menawarkan bantuan, semua orang yang ada disana senang melihatnya,
Ishita kemudian memberikan hadiah itu satu per satu untuk semua orang
yang ada dirumah, tak lupa juga buat Adi, Raman senang melihat ikatan
yang terjadi antara Adi dengan Ishita berjalan baik, Adi melihat sebuah
kemeja untuknya dan teringat ucapan Shagun untuk memainkan sebuah
permainan dengan Ishita sebagai targetnya “Apa ini ?”, “Itu kemeja” ujar
Ishita “Bagaimana bibi tahu warna kesukaanku ? Terima kasih, bibi
Ishita” mereka semua tersenyum senang mendengar ucapan Adi yang
terdengar tulus,
Saat itu ponsel Raman berdering dan berkata pada
semua orang kalau Rinki sudah dalam perjalanan pulang dari Sydney,
kebetulan Rinki kuliah di Sydney, Australia, kemudian semua orang mulai
membahas mengenai penyambutan kepulangan Rinki, tiba tiba Adi menyela
“Apakah bisa cerita yang lain saja ?” sela Adi, Ishita kemudian
memberikan kode ke Raman “Baiklah, ayah akan menceritakannya”, “Jangan !
Jangan ayah, kata Ruhi, bibi Ishita adalah pendongeng yang baik, jadi
bibi mau kan mendongeng untukku ?” pinta Adi dengan wajah lugunya “Oke,
kenapa tidak ? Ayoo kita naik ke atas” Ishita merasa senang karena
merasa dibutuhkan oleh Adi dan bergegas berlalu dari sana bersama Adi
Di
kamar, sebelum Ishita pergi, Raman menyindir Ishita “Aku rasa, kertas
kosong dalam kehidupanku akan segera terisi penuh, Adi yang tidak mau
bicara denganmu, sekarang terikat baik denganmu, aku merasa aku akan
segera mendapatkan anakku kembali”, “Dia memang anakmu dan tidak bisa
jauh jauh dari kamu” sindir Ishita “Hubungan ayah dan anak itu sudah
sangat lama, aku biasanya merasa sekarat begitu mendengar ucapan ayah
dari mulutnya tapi sejak kamu datang, dia menjadi anakku dan aku rasa
harinya tidak akan lama lagi ketika dia akan memanggilku ayah” Ishita
tersenyum haru mendengar ucapan Raman “Iyaa dan teruslah berusaha untuk
berhubungan dengannya secara baik, maka dia akan memanggilmu ayah”,
“Iyaaa dan kamu yang akan membuatnya mengatakannya, terima kasih” goda
Raman “Sebelum dia tertidur, aku akan mendongeng untuknya sebuah cerita
yang bagus lalu kembali kesini lagi” Ishita bergegas menuju ke kamar
Adi, Raman lalu bergumam pada dirinya sendiri “Kisah hidupku yang kamu
tulis, tidak akan lebih baik daripada yang ini, Ishita ,,, terima kasih”
gumam Raman
Ishita kemudian menemani Adi dikamarnya, Adi bertanya
tentang buku buku cerita “Cerita mana yang ingin kamu dengar ?” tanya
Ishita, Adi lalu memilih dari koleksi buku ceritanya Ruhi, Ishita
kemudian bercerita tentang seorang gadis kecil yang mempunyai seorang
ibu tiri “Jangan yang itu, ganti saja” Adi lalu memberi Ishita beberapa
buku yang lain namun lagi lagi Adi minta di ganti, semua cerita itu
ternyata tentang ibu tiri “Konsepnya selalu sama, hanya karakter
tokohnya yang berbeda” ujar Adi “Aku ingin menceritakan sebuah cerita
untukmu”, “Apakah kamu menulis sebuah cerita ?” Adi mengangguk
membenarkan ucapan Ishita “Iyaaa, tentang aku, ibu dan ayah yang dulu
sangat bahagia tapi kemudian mereka terpisah dan seorang ibu tiri datang
yang menunjukkan cinta dan kepeduliannya pada anak anak tapi sebenarnya
dia tidak menyayangi maupun mencintai mereka” Ishita tercengang
mendengar ucapan Adi
“Raja dan ratu tidak tahu tentang dia tapi
pangerannya sangat pintar dan berpura pura bersikap baik pada ibu tiri
itu, pangeran itu tahu kalau ibu tiri itu adalah perempuan penyihir yang
jahat yang selalu membuat ibunya menangis dan pangeran telah memutuskan
untuk menyingkirkan si ibu tiri dan semua orang tahu kalau kebahagiaan
akan datang selama lamanya setelah mereka berhasil menyingkirkan
penyihir jahat lagi, bagaimana apakah kamu menyukai ceritanya ?” Ishita
menangis mendengarnya “Sekarang pergilah dan bawa buku buku cerita itu
juga” Ishita bergegas mematikan lampunya dan berlalu dari sana
meninggalkan Adi dengan perasaan sedih, Ishita benar benar tidak percaya
Adi akan berbicara seperti itu, sementara Adi nampak tersenyum menang
melihat kesedihan di wajah Ishita, begitu Ishita turun kebawah, Ishita
masih memikirkan tentang sikap Adi dan kata katanya yang menusuk hati,
Ishita duduk diruang tengah sambil menangis sedih SINOPSIS MOHABBATEIN
episode 336 by. Sally Diandra
BACA SELANJUTNYA
BANTU LIKE YA GAES AGAR TERUS UPDATE SINOPSIS
( Ingin Baca Sinopsis Mohabbatein Terupdate, semua hal tentang Mohabbatein gabung di FP Ini)