SINOPSIS MOHABBATEIN episode 483 “ROMI MAU BERTANGGUNG JAWAB” by. Sally
Diandra Semua orang mendatangi panti asuhan, Raman kemudian menemui
pengurus panti asuhan “Pak, aku yang mau mengadopsi bayi kemarin dan
keluargaku ingin melihat bayinya” ujar Raman, pria itu lalu mengajak
mereka untuk melihat bayinya “Aku ingin bayi yang bernama Rohit Bhalla
“Kami minta maaf, bayi itu sudah di adopsi” mereka semua terkejut
mendengarnya “Siapa yang mengadopsi Rohit Bhalla ?”, “Kami tidak bisa
memberitahu nama orang yang mengadopsi bayi tersebut” Raman langsung
memarahi orang itu “Ashok pasti yang telah memberinya uang”, “Orangtua
tunggal tidak bisa dengan mudah mengadopsi bayi” sela Ishita menimpali
ucapan Raman “Dan lagi bayi itu adalah milik keluarga kami, adikku Romi
adalah ayahnya !”, “Aku telah mengikuti prosedur yang berlaku dan aku
tidak bisa mengatakan apa apa padamu” nyonya Bhalla menangis sedih,
kemudian Raman meminta alamatnya Sarika “Maaf, aku tidak bisa
memberikannya, lebih baik kalian pergi saja” ujar pria itu,
Raman lalu memberikan nomer telfonnya ke pengurus tersebut kalau nanti dia merubah keputusannya dan membutuhkannya,
SINOPSIS MOHABBATEIN episode 483 “ROMI MAU BERTANGGUNG JAWAB” Romi menangis, kemudian mereka semua pergi dari sana, ketika semua
orang sudah pergi, pengurus itu meminta Sarika untuk keluar “Aku minta
maaf, aku tidak ingin menunjukkan wajah bayiku pada mereka”, “Aku bisa
mengerti, bawa bayinya kesini, jangan khawatir” ujar pengurus itu
Dirumah keluarga Bhalla, Vinni datang kesana dan memberikan formulir
pada Simmi untuk memberikannya pada Adi, Simmi lalu membacanya
“Kompetisi dansa ? Adi kan tidak tahu caranya menari ? Apa yang akan
dilakukannya ?”, “Lebih baik telfon nyonya Ishita saja, nyonya Simmi”
ujar Neelu, saat itu dirumah panti asuhan, nyonya Bhalla masih menangis,
Ishita berusaha menghiburnya “Ibu, aku akan coba untuk bicara dengan
manajer panti asuhan lagi” ujar Ishita, sambil masuk ke dalam rumah
panti asuhan itu, sementara itu Sarika sedang menggendong anaknya dan
meletakkannya di sebuah ayunan, kebetulan Ishita melihatnya dari
kejauhan, Ishita tercengang “Itu artinya bayinya Sarika masih ada
disini” ujar Ishita, Sarika kemudian meminta pengurus yang ada disana
untuk mengurus bayinya “Aku titip bayiku dulu, nanti aku akan kesini
lagi” ujar Sarika kemudian berlalu dari sana,
Ishita melihat nama
bayi itu dan segera memberitahu keluarganya kalau bayinya masih ada
disini “Tidak ada seorangpun yang mengadopsinya, pengurus itu telah
berbohong pada kita karena Sarika tidak ingin kita bertemu dengan bayi
ini” ujar Ishita dengan penuh rasa gembira, semua orang buru buru
menemui si bayi, nyonya Bhalla kemudian menggendong si bayi sambil
menangis dan berkata “Anaknya Romi” ujar nyonya Bhalla sambil
memberikannya ke Romi, Romi pun menggendong bayi mungil itu dengan
perasaan haru, Ishita, Raman dan tuan Bhalla terharu dan senang
melihatnya, tiba tiba pengurus datang dan langsung mengambil bayi itu
dari gendongan Romi “Kenapa kalian menemui bayi ini ? Bukankah aku sudah
bilang kalau kami tidak mengijinkan kalian !“, “Pak, kami menyayangi
bayi ini” sela Raman “Kami membantu seorang perempuan yang tidak kalian
dukung selama ini !” Ishita langsung membela keluarganya
“Kalian
tidak boleh menyentuh bayi ini sampai Sarika mengijinkannya !”, “Kalau
begitu berikan kami alamatnya, kami akan meminta ijin darinya, pikirkan
bayi ini, dimana sebuah keluarga akan lebih baik untuk si bayi, kami
semua menyayangi bayi ini dan kami ingin memberikan kebahagiaan yang
pantas dia dapatkan, kenapa kami tidak bisa mendapatkannya ?” Ishita
memohon pada pengurus tersebut “Baiklah, aku akan memberikan, aku akan
memberikan alamatnya, kami pasti akan merasa senang jika bayi ini bisa
mendapatkan rumah dan keluarga yang baik” ujar pengurus “Terima kasih,
pak” ujar Ishita, semua orang merasa senang mendengarnya
Ishita
menemui Sarika, Sarika kaget dan hendak menutup pintu namun Raman
langsung membukanya “Sarika, dengarkan kami sekali saja” pinta Raman,
saat itu Jhakad sedang ngobrol dengan Ashok sambil bermain bilyard,
mereka sedang ngobrol tentang anak haram Romi Romi’s illegitimate child.
“Kamu kira Raman itu arogan tapi Adi itu telah menghancurkan putrimu,
aku memang bermusuhan dengan Raman dan tentang anaknya Romi, aku akan
mengadopsinya dari rumah panti asuhan karena Sarika tidak mempunyai uang
untuk membesarkan anaknya” ujar Ashok senang,
Saat itu Raman dan
Ishita pulang kerumah dan memberitahu Romi yang sedari tadi sudah
gelisah kalau
Sarika benar benar membenci mereka “Dia tidak akan datang,
Romi” ujar Raman, Ishita lalu membela Sarika kalau Romi telah menyakiti
perasaannya “Ini semua kesalahan Romi” ujar Ishita sambil menjelaskan
padanya tentang perasaan seorang perempuan “Kamu tidak akan mendapatkan
cintanya dan ini bukan merupakan hubungan yang baik, kamu harus
membuktikan dirimu sendiri, Romi, Romi pun setuju Raman merasa khawatir
kalau Romi bertemu dengan Sarika “Raman, Romi telah menyadari
kesalahannya sekarang dan Sarika mencintainya dari dasar hatinya yang
paling dalam, cinta mempunyai kekuatan, Romi tidak bisa memahami
cintanya Sarika, tapi sekarang dia telah menyadarinya, ini yang
terpenting” hibur Ishita yang berusaha menenangkan Raman
“Kadang apa yang kita dapatkan dengan mudah, tidak kita hargai, Romi
sedang berjuang untuk cintanya, aku yakin dia akan menjadi suami dan
ayah yang baik, aku melihat hasratnya pada bayi ini”, “Aku berharap Romi
bisa berfikir jernih dan memutuskannya dengan baik” sahut Raman Romi
akhirnya menemui Sarika dirumahnya, Sarika berusaha menghindarinya,
Romi langsung minta maaf atas sikapnya yang kasar pada Sarika, Sarika
memarahinya habis habisan “Siapa yang menyuruhmu datang kesini ?”,
“Sarika, aku mencintaimu, aku telah melakukan kesalahan, waktu itu aku
sangat takut ketika kamu bilang kalau kamu hamil tapi kali ini aku telah
berubah” ujar Romi sambil menangis
“Memangnya berapa banyak
penghasilanmu jika kamu ingin menerimaku dan anakku ? Katakan padaku,
jangan bohong ! Raman yang memberikan kamu pekerjaan kan ? Dan kamu
menjadi pengangguran sekarang ! Bagaimana bisa kamu akan membesarkan
anak ?” bentak Sarika kesal “Apakah kamu tahu kalau biaya hidup untuk
seorang anak itu sangat mahal ! Bertanggung jawablah dan hasilkan 40.000
rupee ( 8 juta rupiah ) dalam sebulan ! Itu rata rata pendapatan untuk
kelas menengah ! Kalau kamu bisa memenuhinya, baru kamu datang kesini
dan bicara denganku !” bentak Sarika kesal SINOPSIS MOHABBATEIN episode
484
loading...
BANTU LIKE YA GAES AGAR TERUS UPDATE SINOPSIS
( Ingin Baca Sinopsis ANANDHI Terupdate, semua hal tentang ANANDHI gabung di FP Ini)