FOTO GAMBAR
G
Fakta dan Kejanggalan Kecelakaan Setya Novanto
Gloria Safira Taylor , CNN Indonesia | Sabtu, 18/11/2017 09:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar
Setya Novanto mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Permata Hijau,
Jakarta Selatan, Kamis (16/11) malam sekitar pukul 18.35 WIB. Dari
kecelakaan itu, Setnov harus dilarikan ke Rumah Sakit Permata Hijau
lantaran mengalami luka-luka.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro
Jaya Kombes Halim Pagarra mengatakan, mobil Toyota Fortuner bernomor
polisi B 1732 ZLO itu dikendarai oleh seorang pria yang merupakan
wartawan lepas di salah satu stasiun televisi swasta bernama Hilman
Matauch.
Kata Halim, saat pemeriksaan Hilman beralasan kurang
konsentrasi dalam mengemudi. Sambil menerima telpon, dia juga ngobrol
dengan Setnov.
"Dia juga beralasan lelah dan kurang tidur," kata Halim saat dikonfirmasi, Jumat (17/11).
Adapun
posisi para penumpang dalam mobil tersebut, ajudan Setnov, Reza berada
di sebelah kiri sopir. Sementara Setnov duduk di belakang Reza.
Saat
kecelakaan, situasi lalu lintas di lokasi kejadian diketahui dalam
keadaan sepi dan lancar. Jalan aspal halus dalam kondisi basah karena
guyuran air hujan. Namun lampu penerangan jalan umum dalam kondisi
menyala.
Awalnya, Hilman mengendarai kendaraan roda empat
tersebut di jalur kiri jalan. Namun mobil kemudian mengarah ke kanan
jalan dengan kecepatan yang diaku Hilman cukup kencang.
Saat itu
Hilman mengaku tengah menerima telepon dari orang kantornya. Sesekali
Hilman menoleh ke arah Novanto di belakang untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan olehnya.
Fortuner yang bergerak ke kanan itu pun menabrak dan naik ke atas
trotoar, sempat menyerempt pohon yang diakhiri dengan menghantam tiang
listrik. Tabrakan itu mengakibatkan penyok pada bamper dan kap depan
mobil, velg roda kanan depan sebelah kanan pecah, ban robek, dan kaca
pintu samping kiri pecah.
Korban Hanya Setnov
Polisi
memastikan korban dari kecelakaan tersebut hanya satu orang, yakni
Setnov. Dari pengakuan Hilman dalam pemeriksaan tersebut, Setnov
terlihat bengong dan linglung serta mendapatkan beberapa luka memar di
bagian atas kening dan memar di siku tangan kiri dan kanan.
Sejumlah
pertanyaan timbul saat mengetahui hanya Setnov yang mengalami
luka-luka, sementara dua orang yakni Hilman dan Reza yang berada di
bagian depan sehat walafiat.
Pertanyaan lainnya, kaca mobil yang pecah ada di sebelah kiri mobil, sementara objek yang ditabrak di sebelah kanan jalan.
Kasatlantas Jakarta Selatan AKBP Edi Suroso menduga, kaca pecah di
bagian kiri mobil karena terbentur kepala Setnov saat kejadian tersebut.
Setnov yang duduk di kursi bagian kiri diduga terpelanting atau
terbentur kencang saat itu.
"Bisa jadi (kaca pecah bagian kiri)
karena terbentur oleh korban ya, tapi ini mungkin loh ya, masih
mungkin," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (17/11).
Edi
menduga, penggunaan sabuk pengaman dalam mobil menjadi alasan tidak
terlukanya pengendara dan penumpang mobil di bagian depan.
"Bisa jadi keduanya menggunakan sabuk pengaman makanya aman-aman
saja. Nah Pak Setnov yang di belakang tidak menggunakan sabuk pengaman
makanya dia terluka," tuturnya.
Posisi mobil saat kecelakaan dalam posisi lurus menabrak tiang. Sementara itu di sisi kanan trotoar adalah sebuah kali.
Lokasi kecelakaan tunggal yang dialami Ketua DPR Setya Novanto. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
|
Tiang listrik tersebut tetap berada di posisinya dan hanya sedikit
miring tanpa adanya kerusakan berarti. Jika mobil dalam kecepatan
tinggi, maka tiang itu akan turut rusak.
Dari hasil olah TKP,
polisi belum bisa memastikan keberadaan bekas rem yang di sekitar jalan
tersebut. Wadirlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Kingkin
Winisuda mengaku belum melihat bekas rem pada jalur kecelakaan.
"Dipastikan
untuk kecelakaan lalu lintas tunggal (ada bekas rem). Namun yang ada di
TKP adanya bekas-bekas tumburan atau tabrakan," ujarnya saat
dikonfirmasi.
loading...
Kingkin sendiri belum dapat memastikan apakah airbag
mobil berfungsi atau tidak saat kejadian tersebut. Polisi masih perlu
mendalami keterangan dari saksi ahli dalam menyelidiki kecelakaan
tersebut.
Kingkin belum mau membeberkan hasil olah TKP secara rinci.
"Sementara masih dikumpulkan dulu untuk hasil olah TKP yang tadi malam
maupun tadi siang," ujarnya.
Beda Versi
Kabid
Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono juga memastikan Setnov
merupakan satu-satunya korban dalam kecelakaan tersebut. Berbeda dengan
kuasa hukum Setnov, Fredrich Yunadi yang menyebut ajudan dan sopir yang
ada di mobil tersebut juga mengalami luka-luka.
Selain soal
jumlah korban, Argo pun memastikan, pernyataan Fredrich bertolak
belakang dengan apa yang didapat kepolisian perihal Setnov dilarikan ke
RS Medika Permata Hijau.
Argo mengatakan Setnov diantar ke RS
Permata Hijau menggunakan mobil. Kendaraan roda empat tersebut berada
tidak jauh di belakang mobil Setnov.
"Di belakang mobil Pak Setnov ada mobil lain yang membantu membawa ke rumah sakit," ucapnya.
Namun
Fredrich justru mengatakan Setnov yang pingsan diantarkan menggunakan
ojek. Fredrich juga menyebut Setnov berdarah-darah karena luka-luka yang
diakibatkan kecelakaan itu.
Sementara Argo memastikan, polisi tidak menemukan darah atau ceceran darah di lokasi kejadian.
loading...