Sinopsis Mohabbatein Episode
SINOPSIS MOHABBATEIN 10 OKTOBER 2016 “HARI DIWALI ALA TAMIL” Di rumah keluarga Iyer, tuan dan nyonya Bhalla berkunjung ke rumah keluarga Iyer, keluarga Bhalla mengucapkan “Selamat hari Diwali” pada seluruh keluarga Iyer, Raman juga sudah ada disana dengan pakaian ala Tamilnya, kemudian Amma meminta Raman untuk duduk di dalam bejana besar yang terbuat dari perak untuk ritual hari Diwali ala Tamil, Ishita mencoba untuk membantunya, sementara Raman seperti biasanya selalu menggerutu, Ishita kemudian meminta pada kakak iparnya “Raman, Ishita merasa malu untuk mengatakan padamu agar kamu melepas kemejamu itu untuk ritual ini” ujar Bala, Raman langsung melepaskan kemejanya sambil bergumam”Okee sudah siap semua, bisa dimulai sekarang ritualnya” Ishita tersenyum melihat tingkah Raman lalu mereka berdebat lagi dengan nada yang rendah “Ibu mertua, tolong katakan pada Ishita untuk melakukannya dengan cepat karena waktu terbaiknya bisa segera berlalu” sindir Raman sambil tersenyum menggoda Ishita,
Akhirnya Ishita membalurkan minyak kelapa atau air ke lengan Raman secara perlahan lahan, semua orang yang hadir disana tersenyum senang melihat mereka berdua, sedangkan Raman memberikan senyum palsu yang tertekan dengan segala ritual ala Tamil “Eeeh tunggu dulu” Mihika menyela ritual mereka dan menunjukkan pada Amma sebuah laptop ”Oh iya, banyak kerabat kami yang belum bertemu denganmu, Raman ,,, jadi mereka akan ngobrol dengan kalian via skype di laptop” ujar Amma, kemudian Amma, Vandu dan Mihika mulai chatting dengan Soumya, mereka menunjukkan wajah Raman via skype “Raman, ucapkan salam pada mereka” Raman pun menuruti permintaan Amma, Raman dan Ishita ngobrol dengan mereka via skype “Seluruh keluarganya ternyata kurang waras semua” gumam Raman “Sudahlah, ibu ,,, rasanya aneh” ujar Ishita malu “Ishu, mereka harus memberikan restu untuk Raman” kemudian Raman kembali ngobrol dengan kerabat Ishita di Chennai
“Ishu, mulailah” ujar Soumya, Ishita dan Raman kembali saling menyindir satu sama lain sambil saling tersenyum, Raman kemudian memegang tangan Ishita dan membimbing tangan Ishita agar tidak malu malu membasuh mukanya, kemudian Raman juga membasuh wajah Ishita, semua orang tersenyum melihatnya “Kak Madhu itu sangat beruntung memiliki menantu yang sangat tampan dan Ishu juga sangat beruntung mendapat suami seperti Raman” ujar Soumya, lalu mereka memberikan restu dengan menaburkan bungadi laptop untuk Raman dan Ishita, Raman kemudian memegang tangan Ishita dan berkata “Kamu sangat cantik” Amma sangat senang melihatnya, para kerabat Ishita di Chennai juga ikut senang melihat keromantisan mereka berdua,
Sementara Ishita tersipu malu sambil berkata “Lepaskan tanganku, Raman”
namun Raman tetap memegangnya dengan erat, nyonya Bhalla juga merasa
senang karena Raman sudah tidak sedih lagi, senyum kembali hadir
diwajahnya, nyonya Bhalla memberikan jempolnya untuk mereka berdua,
sedangkan Ishita masih tersipu malu oleh ulah Raman yang berkata “Terima
kasih semuanya, seorang istri memang seharusnya seperti ini jadi tidak
ada seorangpun yang akan mengambilnya” ujar Raman sambil memegang tangan
Ishita, kemudian Raman keluar dari bejana perak itu dan meminta restu
pada orangtua mereka setelah Raman berpakaian lengkap kembali
Tak
lama kemudian, Mani datang dengan pakaian ala Tamilnya dan mengucapkan
selamat hari Diwali buat semua orang “Bolehkah aku masuk ?” Raman
langsung menyela permintaan Mani “Tidak !” Ishita melirik ke arah Raman,
lalu Raman berkata lagi “Tentu saja, kamu boleh masuk, aku hanya
bercanda tadi, ini juga rumahmu, selamat hari Diwali, Mani” ujar Raman
sambil memeluk Mani, Mani merasa senang namun juga heran dengan
perubahan sikap Raman yang tidak kasar lagi seperti kemarin “Maaf, aku
terlambat, karena aku mencoba mencari manisan ini untuk Ishita”, “Yang
mana ?” sela Raman “Yang ini kesukaannya Ishita, Kalakand” ujar Mani
sambil menunjukkan kotak manisan yang dibawanya, Ishita jadi canggung
“Terima
kasih, Mani ,,, tapi kesukaanku sekarang sudah berubah setelah aku
menikah, aku lebih suka yang lain sekarang” ujar Ishita sambil melirik
ke arah Raman, Ishita tidak ingin Raman salah paham lagi, Raman langsung
menyela “Kesukaan di masa kecil mungkin saja bisa berubah, tapi
persahabatan tidak bisa, Ishu ,,, terimalah ini” ujar Raman sambil
mengambil manisan yang dibawa oleh Mani “Raman, aku lebih suka laduku
ini” Raman memaksa Ishita untuk memakannya, Ishita tersenyum dan
mengambil manisan itu dari tangan Raman, lalu menyuapkannya ke Raman dan
Raman menyuapkannya ke Ishita, Mani melihat ke arah Raman dan Ishita
secara bergantian sambil tersenyum senang, mereka berdua terlihat begitu
bahagia, Raman lalu meminta Mani memakan ladu “Terima kasih, Raman”
Mani lalu mulai memakan ladu dan berkata “Happy Diwali”
Mihika
menghampiri Ishita yang saat itu sedang berada di dapur “Kakak, hari ini
kak Raman bicaranya sangat manis sekali” Ishita tersenyum dan berkata
“Dia meminta maaf padaku, tapi aku tidak mendengarkannya, lalu aku
menerima permintaan maafnya, jadi ,,,” Ishita dan Mihika lalu tertawa
bersama “Kakak tahu, Shagun juga sangat bahagia dengan pernikahannya
ini”, “Iyaaa setelah 6 tahun kemudian” sahut Ishita “Shagun akan semakin
senang kalau kakak bisa hadir di setiap pestanya bersama Ruhi” Ishita
tertegun “Aku tahu kalau kakak tidak merasa nyaman tapi aku mohon
pikirkanlah dari sudut pandangnya, dia pasti akan sangat bahagia, hal
ini sangat berarti baginya, jika dia bahagia, maka Mihir juga akan
bahagia” ujar Mihika penuh semangat “Cobalah bicarakan hal ini dengan
kak Raman, aku tahu dia pasti akan setuju dengan pendapatmu, Shagun
sangat meminta padaku untuk membicarakannya denganmu, aku mohon,
lakukanlah sesuatu, kak” pinta Mihika penuh harap
“Aku bisa
mengerti, Mihika ,,, kalau kamu ingin menjalin hubungan yang baik dengan
Shagun, aku akan melakukan hal ini untuk Mihir dan kamu tapi bagaimana
caranya menjelaskan padamu ,,, ibu mertuaku dan Raman pasti tidak akan
setuju dengan mudah, ini sangat sulit” ujar Ishita cemas “Apalagi saat
ini Ruhi juga sedang sedih karena teman temannya disekolah membully
dirinya tentang pernikahan kedua ibunya, aku akan bicara dengan Ruhi dan
mencoba membuat ibu mertuaku setuju, aku tahu kalau Mihir sangat
penting artinya buatmu, Ruhi pasti akan sangat menikmati pernikahan
Shagun ini” Mihika tersenyum senang dan berkata “Aku sangat menyayangi
kamu, kak”, “Aku juga sangat menyayangi kamu, Mihika” mereka kemudian
saling berpelukkan satu sama lain dengan perasaan senang, tanpa mereka
sadari ternyata nyonya Bhalla mendengar semua pembicaraan mereka dan
terkejut
Ketika Ishita berada dirumah keluarga Bhalla, nyonya Bhalla
langsung menegur Ishita “Ishita, ada apa ini ? Apa yang terjadi ? Kapan
Shagun datang kesini ? Kenapa kamu tidak mengatakannya padaku ?” ujar
nyonya Bhalla sengit “Aku tidak akan mengantar Ruhi kerumah Shagun !
Apakah Shagun pernah mengantarkan Aditya ke aku ?” Raman yang saat itu
ada disana, hanya mendengarkan pembicaraan mereka “Ingat, Ishita ! Ruhi
tidak akan pergi ke sana !” bentak nyonya Bhalla, Raman hanya terdiam
memperhatikan mereka
BANTU LIKE YA AGAR TERUS UPDATE SINOPSIS