SINOPSIS Mohabbatein ANTV
Dikarenakan jam Tayang Mohabbatein di ANTV Berubah-berubah maka agar sesuai yang tayang di TV, Bisa membaca sinopsis sebelumnya atau sesudahnya
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 86 Part 1 Tayang 24 Oktober 2016 Di
rumah Ashok, Mihika sedang berdebat dengan Raman dan Ishita sambil
membela Ashok begitu melihat Ashok di hajar habis habisan oleh Raman
“Kakak ! Lebih baik kak Raman sekarang pergi dari sini dan jangan pukul
suamiku !” bentak Mihika “Bagus ! Luar biasa, Ashok telah melakukan hal
yang sama pada Shagun dan sekarang dia telah mencampakkannya begitu saja
dan kamu telah memainkan permainan yang sama pula ! Mihika, keputusanmu
ini tidak tepat, kamu pasti akan menyesalinya sepanjang hidupmu untuk
kesalahanmu ini, kamu tahu kan kalau Ashok telah meninggalkan seorang
perempuan yang telah memberikan waktunya selama 6 tahun untuk tinggal
bersamanya, seorang anak yang memanggil dia dengan sebutan ayah dan
seorang laki laki yang cintanya telah kamu ambil, mereka semua akan
mengutuk kamu dan aku juga akan mengutuk kamu tidak akan hidup bahagia
! Mihika disini bukan tempatmu tapi ini adalah tempatnya Shagun, kamu
telah melakukan kesalahan padanya dan pada dirimu sendiri juga !” ujar
Ishita sambil menangis,
Raman
mencoba menghibur Ishita yang sedang menangis dan mengajaknya pergi dari
sana, mereka bergegas pergi dengan perasaan sedih, begitu Raman dan
Ishita sudah tidak terlihat, Ashok berkata “Inilah mengapa aku
mencintaimu, Mihika ,,, yang kamu lakukan hari ini sungguh hebat” ujar
Ashok sambil memegang tangan Mihika namun Mihika segera melepaskannya
“Jangan sentuh aku ! Menjauhlah dariku !” bentak Mihika kemudia berlalu
ke kamarnya
Ashok
segera memberitahu Suraj tentang apa yang terjadi barusan dirumahnya via
telfon “Itu sungguh menyenangkan, Suraj ,,, aku telah dihajar habis
habisan sama Raman tapi tidak ada apa apa dan akhirnya sampah itu
kembali ke rumah Raman lagi, itulah mengapa mereka mengetahui tentang
hal ini” ujar Ashok senang “Mereka kira aku sedang coma, padahal aku
sangat menikmati keberadaanku disini dan dramamu ini telah mengenai dua
sasaran, kamu berhasil menyingkirkan Shagun dan Raman yang akan
menghadapi masalah dikemudian hari” Ashok dan Suraj tersenyum puas
“Iyaa, Mihika adalah istriku dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi
ketika Shagun tinggal dirumah Raman” ujar Ashok dengan senyum liciknya
Nyonya
dan tuan Bhalla sedang membahas tentang kamar untuk tempat tinggal Adi
“Biar kak Adi tidur dikamarku saja, kak Adi mau kan tidur dikamarku ?
Ibu Ishi bilang kalau kita harus saling berbagi“ Romi lalu meminta Adi
ikut bersama Ruhi, Ruhi segera mengajak Adi untuk ikut dengannya ke
kamarnya, begitu mereka pergi “Aku tidak bisa menjawab pertanyaan Ruhi,
Adi itu sangat ketakutan” ujar nyonya Bhalla “Jangan terlalu tegang,
Toshi ,,, saat ini Adi bersama kita dan kita yang akan mengurusnya,
lihat saja Ruhi, dia bahkan berbagi kamar dengan kakaknya meskipun Adi
tidak pernah bicara dengan baik padanya, ini yang dinamakan bagaimana
membesarkan seorang anak” ujar tuan Bhalla “Ishita memang telah
melakukan kebaikan untuk semua orang tapi hal yang buruk terjadi
padanya, dia telah membawa Adi dan Shagun ke rumah ini bersama sama, aku
tidak berharap Shagun akan tinggal disini selamanya dan aku juga berdoa
untuk kehidupan Raman dan Ishita agar selalu bahagia” ujar nyonya
Bhalla haru
Raman
meminta Ishita duduk di dalam mobil, Ishita masih saja menangis
meratapi sikap Mihika yang telah berubah drastis “Ada apa ?” tanya Raman
sambil mengusap arimata Ishita dengan lembut “Aku tidak terima Mihika
menikah dengan Ashok” ujar Ishita sedih “Apakah hal ini akan berubah
dengan kamu menangis seperti ini ? Shagun sendiri juga tidak suka hal
ini, Ashok telah mengubahnya dengan uangnya, dia mengakhiri satu
permainan dan membidik Mihika, aku tidak bisa berbuat apa apa” ujar
Raman kesal “Raman, lalu bagaimana dengan Mihir ? Bagaimana kita akan
mengatakan padanya ?”, “Kita akan mengatakan padanya, biar aku saja yang
mengurusnya” ujar Raman “Aku mempunyai kunci rumahnya Mihir, ayoo kita
kesana dan ambil semua barang barang Shagun dan Adi” pinta Ishita
“Apakah kamu sudah gila berkata seperti ini ?” Raman heran “Adi pasti
akan mengerkan PR nya” Raman akhirnya tersenyum dan berkata “Baiklah,
ayoo kita pergi tapi apakah kamu yakin dengan hal ini ?” Ishita
mengangguk mengiyakan pertanyaan Raman, kemudian mereka pergi dari sana
Di
rumah keluarga Bhalla, Adi menemui Shagun dan mengajaknya bicara “Adi,
apakah kamu baik baik saja ? Bagaimana keadaanmu sayang ?”, “Aku baik
baik saja, ibu sendiri juga baik baik saja kan ?” Shagun mengangguk “Ibu
jangan menangis, kalau ibu menangis, aku juga merasa ingin menangis”,
“Apakah kita berada dirumah ayahmu ?” tanya Shagun heran “Iyaa, ibu
jangan memikirkan hal ini dulu, aku sangat takut melihat ibu tadi dan
ibu harus berjanji padaku kalau ibu tidak akan kembali lagi ke rumahnya
paman Ashok” ujar Adi sambil menangis “Tenang sayang, ibu tidak akan
pergi ke sana”, “Ketika ibu tidur tidur tadi, bibi Ishita bilang ke aku
kalau aku tidak usah cemas karena ini adalah rumahku juga, aku bukan
gelandangan dan Ruhi juga berbagi kamarnya denganku, semua orang
mengurusi aku dengan baik disini, mereka semua menyayangi aku, aku kira
kalau bibi Ishita itu jahat tapi ternyata tidak, dia bahkan sangat baik,
dialah yang mengurusi ibu tadi” ujar Adi penuh semangat
“Diam
kamu, Adi ! Bagaimana bisa kamu tidak melihat kenyataan yang sebenarnya
tentang dirinya, Ashok menikahi Mihika karena perempuan itu ! Ashok
meninggalkan ibu dan kamu juga menghancurkan kehidupan kita !” ujar
Shagun kesal “Ishita itu berbohong untuk memberikan kesan baik didepan
ayahmu, kamu ini adalah anakku dan ingat, Ishitalah yang bertanggung
jawab atas semua ini !” Adi langsung menyela “Tapi ,,,”, “Apa itu tapi
tapi ? Kamu kira ibu tinggal disini karena belas kasihan mereka ? Tidak
!” ujar Shagun sambil melihat foto Ishita dan Raman “Buat apa dia
meminta aku tinggal dirumah ini ? Aku datang kesini untuk merebut
rumahnya, lihat saja nanti, Adi ,,, bagaimana ibumu ini akan memberikan
pelajaran pada mereka, ketika seseorang jatuh terpuruk sangat dalam maka
orang itu akan bangkit, ibu hanya terbaring di dekat bak sampah dan ibu
akan melempar keluar Ishita dari sini, kamu adalah anakku, ibumu akan
memberikan kamu segalanya, tunggu dan lihat saja nanti Ishita !” ujar
Shagun dendam
Nyonya
Bhalla sedang ngobrol dengan suaminya tentang Ruhi dan Adi “Aku tadi
menyuruh Adi menemui ibunya tapi aku merasa khawatir” ujar nyonya Bhalla
sambil menangis “Adi itu cucu kita dan dia bersikap seolah olah seperti
orang asing dirumah ini”, “Adi telah diracuni pikirannya selama ini
tapi semua itu akan lenyap dengan berlalu waktu” sahut tuan Bhalla “Dulu
kita mengirimnya ke asrama, kemudian ke rumahnya Ashok, lalu ke
rumahnya Mihir, aku tidak tahu apalagi yang akan dia hadapi karena
Shagun”, “Toshi, dulu kamu biasanya selalu menangis kalau memikirkan
Adi, sekarang dia ada disini, sayangi dia ketika dia mendapat kasih
sayang, dia pasti akan menjadi Adi kita yang dulu, anak anak lebih
mengerti bahasa cinta, Shagun itu selalu saja tidak bisa mengajarkan
yang benar pada Adi” nyonya Bhalla mengangguk “Ini memang tidak mudah,
Shagun pasti tidak akan tinggal diam dan terus akan meracuni pikiran
Adi, aku berharap aku bisa menjelaskan pada Adi tentang Shagun tapi
pasti Adi tidak mau mengerti, apa yang seharusnya aku lakukan ?” ujar
nyonya Bhalla sedih
Simmi
menemui Adi yang saat itu masih bersama Shagun “Adi, apakah kamu tidak
tidur ?”, “Dia belum begitu mengantuk makanya dia kesini” sahut Shagun
“Baiklah”, “Simmi, aku akan segera meninggalkan rumah ini, aku tidak
ingin mencampuri kehidupan kalian semua dan aku juga tidak ingin menjadi
beban disini” ujar Shagun “Kami memang tidak mempercayai kamu, tapi apa
yang akan kamu lakukan ? Kamu tidak mempunyai pengalaman pekerjaan
apapun, kamu hanya menjadi simpanan seorang laki laki” Adi langsung
bangun dan menatap ke arah Simmi “Aku mempunyai beberapa teman, salah
satu dari mereka pasti akan membantuku dan aku pasti akan mendapatkan
pekerjaan” ujar Shagun
Saat
itu Raman dan Ishita sudah tiba disana dan berdiri di depan pintu
melihat kearah mereka, Raman menyela dan berkata pada Simmi “Simmi,
tolong ambilkan barang barang mereka dan bawa kemari”, “Kami akan tidur
diruang tamu saja” sahut Shagun “Jangan ! Kami sudah membawa semua
barang barang Adi, kamu bisa santai disini, anggaplah rumah sendiri”
ujar Ishita “Biar kami tidur di ruang tamu saja, ini kan kamar kalian”,
“Ini kamar Ruhi dan Adi juga, kamu bisa tinggal disini” sela Ishita
meimpali ucapan Shagun “Biar aku saja yang tidur diruang tamu, Adi kamu
bisa tidur disini bersama ibumu dan bibi Ishita” pinta Raman, saat itu
Simmi yang sudah membawakan barang barang Shagun dan Adi bergumam
“Kedatangan Shagun kesini hanya untuk menyebarkan racun dirumah ini”
gumam Simmi kesal
Malam
harinya, ketika semua orang sudah tidur, Ishita menemui Raman diruang
tamu “Aku bisa tidur disini juga tapi apakah kamu tidak sakit punggung
lagi ?” tanya Ishita cemas “Aku kesini karena aku rasa Adi mungkin
merasa tidak nyaman kalau aku tidur disana” Raman tersenyum dan mendapat
sebuah ide “Aku baik baik saja tapi sebenarnya ada beberapa bagian
tubuhku yang sakit”, “Kenapa kamu tidak mengatakan padaku ?” Ishita
bergegas mengambil balsem, Raman tersenyum senang “Di bagian sini” ujar
Raman sambil menunjuk ke arah bahunya sambil tersenyum nakal, kemudian
Ishita mengoleskan balsem di pundak Raman, Raman pura pura kesakitan
“Aduuuh, lakukan dengan penuh kasih sayang, kamu tahu tanganmu itu
mempunyai sihir, ketika kamu menyentuhnya maka rasa sakit itupun hilang
begitu saja” Ishita tertawa geli
“Sebelah
sini juga, aku bilang kan rasa sakitnya di sebelah kiri juga”, “Apakah
kamu yakin ? Sepertinya kamu hanya mengerjai aku saja” Raman tersenyum
mendengar ucapan Ishita lalu memegang tangan Ishita kemudian menarik
tangan Ishita hingga tubuh Ishita jatuh tepat diatas tubuh Raman, mereka
berdua saling memandang satu sama lain dengan tatapan penuh cinta,
dengan posisi yang masih seperti itu, mereka berdua ngobrol soal kencan
romantis mereka yang berhenti ditengah jalan, mereka berdua saling
tersenyum satu sama lain, mata mereka yang berbicara tentang perasaan
mereka berdua namun tanpa mereka duga ternyata Adi turun dan tiba
diruang tamu, Adi melihat ke arah Raman dan Ishita yang masih dengan
posisi yang aneh seperti itu, Adi pun terkejut SINOPSIS MOHABBATEIN episode 321
BACA SELANJUTNYA
BANTU LIKE YA GAES AGAR TERUS UPDATE SINOPSIS
( Ingin Baca Sinopsis Mohabbatein Terupdate, semua hal tentang Mohabbatein gabung di FP Ini)