SINOPSIS MOHABBATEIN episode 101 Kamis 10 November “ISHITA & RUHI PULANG KE RUMAH” Di rumah Ashok, Mihika akhirnya berhasil membawa Ishita dan Ruhi ke rumahnya, Mihika meminta Ruhi untuk menikmati makanan yang enak, bahkan Mihika juga menawari ke Ishita namun Ishita masih cemas dan menangis dan berkata “Aku tidak berselera untuk makan”, “Kakak, jangan terlalu setres, aku bersamamu” hibur Mihika “Bibi Mihika, aku mau mencuci tangan dulu”, “Ruhi, habiskan dulu semua makanannya, baru setelah itu cuci tangan, oke ?” ujar Mihika senang, saat itu pelayan datang sambil membawa mainan yang baru di beli Mihika untuk Ruhi “Ruhi, makan dulu, baru mainan yaa” Ruhi menyela ucapan Mihika “Ibu Ishi, apakah aku boleh bermain ?” tanya Ruhi setelah selesai makan dan cuci tangan “Minumlah milkshake dulu, Ruhi ,,, baru bermain, oke?” ujar Ishita yang kelihatan lesu dan pucat “Kakak, ayo ke kamar mandi dulu, biar wajahmu sedikit segar” ketika Ishita hendak berdiri tiba tiba Ishita merasa pusing yang teramat sangat dan tubuhnya pun demam tinggi
“Ada apa, kak ? Badanmu panas sekali” ujar Mihika, Ruhi juga ikut panik
dan khawatir memikirkan Ishita Tak lama kemudian dokter datang dan
memeriksa Ishita “Nyonya, tubuh anda demam tinggi”, “Dokter, apa yang
terjadi pada ibu Ishi ?” tanya Ruhi menimpali ucapan sang dokter “Kamu
membuat masalah ibumu yaa, jadi dia jatuh sakit” Ruhi dan Ishita
langsung menyangkal ucapan sanga dokter “Lebih baik anda minum obat dan
istirahat karena kakimu yang kesleo itu bisa menyebabkan demam atau
apakah kamu saat ini sedang memikirkan sesuatu hingga setres ?”, “Aku
hanya merasa lelah saja, dok ,,, tidak ada yang lain” ujar Ishita
menimpali ucapan sang dokter “Yaa sudah, jaga ibumu baik baik ya sayang”
ujar dokter lagi kemudian berlalu dari sana meninggalkan Ishita yang
masih ditemani oleh Ruhi ”Ibu Ishi akan baik baik saja karena Ruhiku ada
bersama ibu Ishi” ujar Ishita, Ruhi kemudian memeluk Ishita “Ibu Ishi,
aku akan mengambilkan air untuk ibu Ishi” ujar Ruhi
Sementara itu
dokter memberitahu Mihika kalau dirinya telah menuliskan resep pil tidur
selama dua hari, dia akan sembuh hanya kalau dia tidur”, “Terima kasih,
dokter ,,, aku pastikan dia akan meminumnya, kalau tidak sakitnya pasti
akan lebih parah lagi, aku harus melakukan sesuatu” ujar Mihika
kemudian dokter itu pergi meninggalkan Mihika, tak lama kemudian, pintu
depan rumah Mihika diketok oleh seseorang, Mihika bergegas membukanya,
ternyata Shagun berdiri disana “Mau apa kamu kesini ?” tanya Mihika
cemas “Aku mau mengambil hasil laporan medisku”, “Ashok sedang tidak ada
dirumah !” Shagun langsung menyahut “Apa yang akan Ashok lakukan ? aku
datang kesini bukannya mau tinggal disini ! Aku akan mengambil laporan
itu, lalu pergi dari sini !” Mihika langsung menghalang halangi Shagun
di tangga, agar Shagun tidak bisa naik ke atas “Itu adalah kamarku !
Kamu tidak bisa masuk begitu saja !” ujar Mihika sambil menghadang
Shagun dengan tangannya,
Namun Shagun mulai curiga ketika melihat
Mihika berkeringat “Kenapa kamu berkeringat begitu banyak ?”, “Kamu
tidak bisa pergi ke sana, Shagun !” Mihika berusaha mengalihkan
perhatian Shagun dengan sikapnya yang mulai panik “Minggir kamu, Mihika
!” ujar Shagun sambil mendorong Mihika ke samping dan mulai naik ke atas
dan masuk ke kamar Mihika dan Ashok, namun kamar itu kosong, tidak ada
siapa siapa disana, tapi Mihika bisa melihat koper Ruhi dan koper Ishita
ada di pojok ruangan didekat sofa sementara Shagun mulai membongkar
bongkar lemari Ashok dan mencari cari dokumennya “Shagun, lebih baik
kamu pergi !” hardik Mihika “Apakah kamu menyembunyikannya ?”, “Aku
tidak tertarik dengan dokumenmu, buat apa aku menyembunyikannya ? Aku
akan menelfon polisi” ancam Mihika “Aku akan mendapatkan dokumen itu
tapi aku tidak akan lupa atas sikapmu ini !”, “Baiklah, sekarang pergi
!” bentak Mihika,
Shagun akhirnya keluar dari kamar Mihika,
sementara Mihika mencoba menyembunyikan tas koper Ruhi dan Ishita dan
bergegas menyusul Shagun ke bawah, dalam hati Shagun bertanya tanya
dengan sikap Mihika yang sedikit mencurigakan “Kenapa dia sangat gugup,
sepertinya ada sesuatu yang tidak beres disini” bathin Shagun ketika
sudah turun ke lantai bawah “Shagun, kamu bisa pergi sekarang !” hardik
Mihika namun saat itu tanpa diduga, Shagun melihat sepatu Ruhi ada
diruang tamu “Ini sepatunya Ruhi ! Dimana kamu menyembunyikan Ishita dan
Ruhi ? Aku sudah curiga sama kamu ! Katakan padaku dimana kamu
menyembunyikan mereka ?” bentak Shagun, Mihika tidak mau menjawabnya dan
tetap menyuruh Shagun untuk pergi dari rumahnya “Aku akan menelfon
polisi, meskipun saat ini mereka sedang mencari Ishita dan Ruhi !”
Shagun bergegas naik lagi ke kamar Mihika, berusaha mencari Ishita dan
Ruhi disegala penjuru ruangan sambil berkata
“Ishita akan
menghabiskan seluruh hidupnya di dalam penjara ! Dimana dia ?’, “Mereka
tidak ada disini ! Sekarang pergi !” bentak Mihika yang terus mengikuti
kemana Shagun pergi sambil berfikir “Kemana mereka ? Kalau tidak ada
disini ?” bathin Mihika cemas, Shagun masih terus mencarinya ke seluruh
ruangan yang ada dirumah Ashok “Aku peringatkan padamu ! Katakan padaku !
Kamu sengaja menculik Ruhi bersama Ishita kan ?”, “Omong kosong apa ini
?” balas Mihika “Aku akan mengirimkan kamu ke penjara juga ! Aku tahu
mereka ada disini tadi !” ujar Shagun yang meninggalkan rumah Mihika
dengan perasaan marah, Mihika semakin cemas “Shagun pasti akan melakukan
masalah yang lebih besar lagi, dimana kak Ishita dan Ruhi ?” ujar
Mihika
Saat itu Ishita dan Ruhi sedang berada di dalam taxi, Ishita
teringat ketika berada di kamar Mihika, Ishita mendengar suara Shagun di
bawah, Ishita bergegas pergi dari sana bersama Ruhi tanpa membawa koper
mereka “Ibu Ishi, tadi kita belum mengucapkan selamat tinggal pada bibi
Mihika”, “Ini seperti permainan yang tadi” sahut Ishita dengan pusing
dikepalanya “Kenapa kita tidak membawa koper kita tadi ?” tanya Ruhi
polos “Ini permainan tantangan sayang”, “Asssyiiiik, kita pasti akan
menang ! Tapi kapan permainannya berakhir ibu Ishi ?” tanya Ruhi cemas
“Kenapa memangnya ? Apakah kamu sudah capek ?” Ruhi menggeleng “Tidak !
Tapi ibu Ishi sedang demam dan kakinya sakit” Ishita berusaha
menyembunyikan rasa sakitnya didepan Ruhi dan berharap pada Dewa agar
Shagun tidak bisa mendapatkan Ruhi “Apakah kita boleh menelfon ayah ?”
Ishita hanya menangis “Apakah ibu Ishi baik baik saja ?”, “Ibu Ishi baik
baik saja sayang” ujar Ishita sambil memeluk Ruhi erat
Dokter yang
merawat Ishita tadi rupanya berkunjung ke rumah keluarga Bhalla untuk
menemui tuan Bhalla, tuan Bhalla lalu mengenalkan dokter itu pada
keluarganya yang sedang berkumpul di ruang tamu “Apa yang bisa aku bantu
?”, “Aku hanya mampir kesini, aku merasa aku harus memberitahu kamu,
tuan Bhalla ,,, aku tadi dapat panggilan, aku tadi bertemu dengan
kakaknya seorang perempuan yang memanggilku dan putrinya, dia terkena
demam tinggi, aku jadi teringat kalau dia itu menantumu dan cucumu”
semua orang yang berada disana kaget terutama Raman yang baru turun dari
lantai atas “Dimana kamu melihatnya ?”, “Dirumah Ashok Khanna, papan
namanya tertulis seperti itu” ujar sang dokter “Apa yang terjadi padanya
?” sela Raman panik “Dia terkena demam tinggi”, “Apakah dia masih
disana ?” dokter itu mengangguk “Iyaa, dia mungkin masih tinggal disana”
Raman bergegas pergi ke rumah Ashok
Sementara itu Ishita dan Ruhi
sudah sampai di sebuah hotel, Ruhi meminta Ishita untuk istirahat, Ruhi
berusaha merawat ibu Ishinya, seorang room boy datang dan bertanya pada
mereka “Apakah anda memerlukan hal yang lain, nyonya ?” Ruhi minta
dibawakan obat, Ishita juga meminta hal yang sama agar dibelikan obat,
saat itu Raman sudah sampai dirumah Ashok dan langsung masuk ke dalam
dan bertanya tentang Ishita dan Ruhi pada Mihika “Mereka telah pergi,
kak ,,, tadi Shagun datang ke sini dan kak Ishita sepertinya tahu kalau
Shagun sedang mencarinya, mereka pergi begitu saja tanpa membawa koper
mereka” ujar Mihika cemas “Kemana lagi aku harus mencari mereka ?” tanya
Raman cemas,
Saat itu Raman mendapat telfon, rupanya Ruhi yang
menelfonnya, Ruhi langsung menangis begitu mendengar suara ayahnya
“Ayah, cepatlah datang kesini karena ibu Ishi sedang sakit”, “Kamu
dimana sayang ?” tanya Raman lega “Aku di hotel”, “Hotel yang mana ?”
tanya Raman lagi “Aku tidak tahu, ayah”, “Coba kamu lihat di buku
catatan yang ada di meja dan katakan apa nama hotelnya ?” Ruhi segera
melihat ke buku catatan yang ada nama hotelnya “Iyaaa, ini hotel
Sunstar”, “Baiklah, ayah akan segera datang” ujar Raman, tak lama
kemudian Raman masuk ke dalam kamar Ishita dan Ruhi, Ruhi langsung
berlari dari memeluk ayahnya sambil menangis, Raman kemudian menghampiri
Ishita yang saat itu sedang tertidur “Ishita, aku datang, semuanya akan
baik baik saja, lihat Ruhi bersama kita saat ini” ujar Raman, kemudian
Raman membawa mereka pulang kerumah
Di rumah keluarga Bhalla, dengan
telaten Raman merawat Ishita dengan mengompres kening Ishita agar
demamnya cepat turun, Ishita masih tertidur, Raman meminta maaf pada
istrinya ini, tiba tiba Ishita kaget dan membuka matanya, ternyata
dirinya sudah berada dirumah “Kamu sudah berada dirumah”, “Dimana Ruhi
?” Ishita bersikeras ingin bertemu dengan Ruhi “Ishita, hentikan ! Kamu
tidak bisa berjalan, kakimu mengalami patah tulang ! Tidak ada siapapun
yang akan mengambil Ruhi”, “Kamu juga mengatakan hal seperti ini
sebelumnya” ujar Ishita kesal “Percayalah padaku”, “Bagaimana ? Apakah
kamu bisa berjanji padaku kalau Shagun tidak akan membawanya ?” Ishita
semakin kesal
“Kita akan mengajukan permohonan di pengadilan” hibur
Raman “Keputusan ini juga bisa membantu Shagun !”, “Aku yakin kita akan
mendapatkan keputusan ini untuk membantu kita” ujar Raman sedih “Kamu
ini tidak bisa meyakinkan, kita ini suami dan istri dan seharusnya kita
berbagi semuanya, kamu telah menyembunyikan hal ini dariku dan lihat aku
kehilangan putriku”, “Aku menyadari itu dan aku tidak bisa hidup tanpa
kamu dan Ruhi, semuanya akan baik baik saja” ujar Raman sambil memeluk
Ishita dan mencium keningnya lembut, mereka berdua menangis bersama,
kemudian Ishita mencoba tidur lagi sementara Raman tetap duduk
disebelahnya sambil menangis SINOPSIS MOHABBATEIN episode 393
BACA SELANJUTNYA
BANTU LIKE YA GAES AGAR TERUS UPDATE SINOPSIS
( Ingin Baca Sinopsis ANANDHI Terupdate, semua hal tentang ANANDHI gabung di FP Ini)